TRENDING NOW   :  
    beritanusantara.co.id   »   Daerah di Sulawesi Utara   »   Kota Tomohon

    Walikota Nyatakan LPG 3 Kg Akan Dikurangi di Tomohon

    Donny Turang 24 February 2017, 08:18


    TOMOHON, beritanusantara.co.id - Jumat 24 Februari 2017, Pemerintah Kota Tomohon bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero), melaunching/sosialisasi penggunaan LPG (bright gas) 5,5 Kg non subsidi yang akan menggantikan LPG 3 Kg bersubsidi.

    "Secara berangsur LPG 3 Kg akan dikurangi. Peruntukannya nanti hanya bagi masyarakat ekonomi tidak mampu," kata Walikota Tomohon, Jimmy Feidie Eman.

    Kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) atau tenaga kontrak, Jimmy menyerukan, agar dapat menjadi contoh dalam penggunaan LPG 5,5 Kg ataupun 12 kg.

    "Saya yakin seluruh ASN dan tenaga kontrak dijajaran Pemkot Tomohon adalah masyarakat yang mampu dari berbagai sisi termasuk dalam sisi ekonomi," katanya.

    Kepada PT Pertamina (Persero), Jimmy berharap, agar dapat memperhatikan ketersediaan gas (LPG) untuk masyarakat. Sehingga tidak terjadi kelangkaan gas.

    Dalam acara tersebut PT Pertamina menyerahkan piagam penghargaan kepada Pemerintah Kota Tomohon atas partisipasi dalam mendukung penggunaan LPG non subsidi dan mendorong penyaluran LPG 3 kg bersubsidi tepat sasaran, kepada Walikota dan Wawali Kota Tomohon.

    Marketing Branch Manager PT Pertamina (Persero) Sulutenggo, Gunawan Wibisono mengapresiasi Pemkot Tomohon yang telah bekerjasama dalam mensosialisasikan penggunaan LPG 5,5 kg non subsidi dan penggunaan LPG 3 kg bersubsidi.

    Turut hadir, perwakilan Kajari Tomohon, Wakil Ketua DPRD Carrol Joram Azahrias Senduk, Kepala Lapas Anak Tomohon, Budi Sarjono, Kepala Lapas Perempuan Manado di Tomohon, Anggriani Hidayat, anggota DPRD Frets Keles dan Jemmy Sundah serta para tokoh agama/masyarakat.

    Terkait kebijakan ini, sejumlah masyarakat meminta pemkot agar dapat menundanya dulu. Alasan mereka daerah lain belum memberlakukan penggunaan LPG 5,5 Kg. "Kalau masyarakat yang merasa mampu, silahkan membeli tabung dan isi LPG 5,5 Kg atau 12 Kg. Tapi, jangan dulu ada penarikan secara berangsur LPG 3 Kg. Kami masih sangat membutuhkannya di tengah ekonomi dan lapangan kerja yang tidak menentu," kata sejumlah ibu rumah tangga (IRT) di Tomohon Tengah, Timur dan Selatan.

    Para IRT ini risau dengan harga LPG non subsidi itu. "Beli tabungnya saja mahal. Apalagi dengan isinya. Bagaimana jika terjadi kelangkaan gas? Sedangkan LPG 3 Kg saja ketika terjadi kelangkaan harganya sampai tembus Rp 40-50 ribu per tabung. Bagaimana dengan LPG 3 Kg? Berapa saja harganya jika kurang di pasaran," tutur mereka.

    Terpisah, salah satu tokoh masyarakat menilai jangan sampai penggunaan LPG 5,5 Kg, disertai penarikan secara berangsur LPG 3 Kg, disisipi kepentingan bisnis kalangan tertentu. Berbagai modus untuk mendapatkan keuntungan besar bisa saja dijalankan, dengan alasan kerjasama dengan pemerintah daerah. (donny)



    Berita Terkini

    20 April 2017

    Advertorial