beritanusantara.co.id   »   Informasi Keberadaan Lingkungan

Memprihatinkan� Pemilik Akun Facebook Ini Unggah Foto Hasil Tembak Burung

Donny Turang 21 March 2017, 06:00


Foto seseorang sedang menembak dalam akun facebook Eghy Paddockx yang diunggah pada Jumat (17/03/2017). Dalam akun tersebut disebutkan mereka menembak dua ekor burung di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut. Foto : akun facebook Eghy Paddockx

SEORANG dengan tato, di bagian pundak dan lengan sebelah kiri, membidikan senapan angin. Picu ditekan, peluru melesat. Tembakan itu kemudian membunuh dua ekor burung. Berdasarkan informasi, aksi tersebut berlangsung di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

Pemilik akun facebook bernama Eghy Paddockx mengunggah foto itu, Jumat (17/3/2017). Di situ, dia menuliskan keterangan pada foto �Baku tembak jo� atau �Mari saling tembak�.

Tak lama kemudian, pengguna facebook ramai-ramai protes. Mereka menyesalkan tindakan tersebut. Sebab, selain kekayaan di sektor laut, Kepulauan Sangihe juga dikenal sebagai wilayah yang memiliki keragamaan jenis burung.

Pemilik akun bernama Fahrul Amama, dalam foto tersebut memberi komentar, burung yang dikenal dengan sebutan lokal bakiang itu punya kontribusi menumbuhkan banyak pohon. Sehingga, bisa membantu mencegah potensi bencana di wilayah tersebut.

�Kalau pohon sudah habis ditebang dan burung habis ditembaki, kemudian datang hujan lalu banjir dan longsor, kita mengeluh. �Oh Tuhan, kenapa kampung kami terkena bencana banjir dan longsor�,� demikian dituliskan Fahrul Amama pada kolom komentar.

Bakiang adalah sebutan untuk burung punai gading (Treron vernans). Sesuai catatan inaturalist.org, spesies ini tersebar di berbagai negara, semisal, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Bakiang juga dikenal dengan nama the pink-necked green pigeon atau punai leher merah muda. Habitat alaminya di hutan dataran rendah yang lembab, hutan bakau dan hutan pengunungan lembab, baik di daerah subtropis maupun tropis.

Daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) mengkategorikan bakiang dalam status tingkat risiko rendah (least concern). Sebab, menurut catatan mereka, spesies ini memiliki sebaran yang sangat luas, karenanya tidak mendekati ambang batas rentan.

Kategori tersebut juga didasarkan faktor stabilnya kecenderungan populasi, serta belum diketahuinya ukuran populasi. �Tetapi, tidak diyakini mendekati ambang batas rentan dalam kriteria ukuran populasi. Karena alasan ini, spesies yang dievaluasi dikategorikan dalam tingkat risiko rendah,� demikian dituliskan dalam situs IUCN.

Pemerintah Indonesia juga belum memasukkan spesies ini dalam daftar dilindungi. Sebab, nama Treron vernans tidak terdapat dalam lampiran PP 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Hanom Bashari, peneliti burung yang lama melakukan riset di Sangihe, ketika dihubungi Mongabay mengaku menyesalkan kejadian itu.

Dia mengatakan, secara umum, Sangihe merupakan wilayah yang terdiri dari pulau-pulau kecil dengan jenis burung endemik tertinggi. Ada 8 jenis endemik, 4 diantaranya berstatus criticaly endangered (terancam punah).

�Ini pulau kecil dengan jenis kritis terbanyak di Indonesia,� ujar Hanom, Jumat (17/03/2017).

Menurut dia, ancaman terbesar bagi burung-burung di Sangihe adalah sedikitnya sisa hutan, serta adanya perubahan tutupan hutan. Sedangkan, perburuan burung, tidak begitu besar jumlahnya. Satu-dua kejadian penembakan burung masih tetap terjadi.

�Harus ada upaya penyadartahuan tentang pentingnya hutan dan alam di sana, yang dilakukan terus menerus. Tapi secara umum, menurut saya, pengetahuan dan kesadaran masyarakat di Sangihe sudah cukup baik untuk menjaga sisa hutan mereka.�

Mongabay Indonesia, melalui pesan di facebook, coba menghubungi pemilik akun bernama Eghy Paddockx untuk dimintai keterangan. Namun, hingga berita ini dituliskan, pemilik akun belum memberikan jawaban.

Perlu Aturan Penggunaan Senapan Angin

Pemerintah kabupaten diharap segera mengeluarkan peraturan mengenai penggunaan senapan angin, serta peraturan perlindungan satwa di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Agar permasalahan serupa tidak terulang atau bisa dimimalisir.

�Patokannya bukan pada status populasi, tetapi kontribusi satwa liar terhadap alam,� terang Stenly Pontolawokang, fotografer hidupan liar yang bermukim di Sangihe.

Sumber: mongabay.co.id



Berita Terkini

20 April 2017

Advertorial