TRENDING NOW   :  
    beritanusantara.co.id   »   Daerah di Sulawesi Utara   »   Kota Tomohon

    SD Inpres Rurukan Diancam Tanah Longsor

    Dampak Pembangunan Objek Wisata Puncak Rurukan

    Donny Turang 10 October 2016, 12:54


    TOMOHON, beritanusantara.co.id - Pembangunan objek wisata Puncak Rurukan membawa permasalahan terhadap sejumlah elemen masyarakat. Belum selesai masalah pembuatan talud di jalan pekuburan, akses masuk objek wisata Puncak Rurukan, masalah lain datang. Masalah tersebut adalah keresahan orang tua, guru dan siswa Sekolah Dasar (SD) Inpres Rurukan I Kecamatan Tomohon Timur.

    Mereka resah karena sekolah yang tepat berdiri di bibir tebing Puncak Rurukan kini terancam bencana tanah longsor akibat akibat aktifitas di objek wisata itu.

    "Jika hujan turun, apalagi hujan deras, kami risau dengan anak-anak kami di sekolah. Kami takut jangan-jangan terjadi tanah longsor menghantam gedung sekolah," ungkap sejumlah warga Rurukan, seraya berharap pengelola/pemilik objek wisata Puncak Rurukan dapat memperhatikan hal tersebut.

    Karena memikirkan keselamatan anak-anak sekolah, tambah beberapa orang tua siswa, kerap guru-guru memulangkan siswa lebih awal. "Hujan deras turun, apalagi dengan intensitas tinggi, kerap bongkahan tanah kecil-kecil berjatuhan menuruni lereng tebing. Ini yang kami takutkan," tambah mereka seraya meminta agar nama jangan di tulis

    Kepala SD Inpres Rurukan I, J Laluan Turangan saat dijumpai beritanusantara.co.id di sekolah itu, mengakui apabila mereka risau dengan ancaman bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. "Semuanya kami hanya serahkan kepada Tuhan Yang Maha Pelindung," katanya tersenyum

    Dengan adanya ancaman bencana ini, menurut J Laluan Turangan, sebaiknya dicarikan jalan keluar (solusi) terbaik. Dirinya mencontohkan, jika perlu sekolah dipindahkan ke tempat yang aman. "Jika Ko (pemilik Puncak Rurukan, red) berkenan, dirinya silahkan menyiapkan lahan dan membangun gedung sekolah di tempat yang lebih aman. Jadi sekolah yang pindah," ungkapnya.

    SD Inpres Rurukan I, J Laluan Turangan menambahkan saat memiliki siswa sebanyak 90 orang di enam kelas, dengan guru berjumlah 7 orang. "Sekolah ini dibangun pada tahun 1978," tuturnya.

    Pemilik objek wisata Puncak Rurukan, Harry Tan, saat dikonfirmasi via nomor telepon selularnya, tidak menjawab pesan singkat (SMS) yang dikirimkan. Padahal masyarakat benar-benar telah resah, atas dampak pembangunan yang dilakukannya. (donny)

    Foto caption: TERANCAM - SD Inpres Rurukan I Kecamatan Tomohon Timur diancam bencana tanah longsor, akibat dampak pembangunan kawasan objek wisata Puncak Rurukan. Nampak bangunan sekolah yang berdiri sejak tahun 1978. (foto: donny turang)



    Berita Terkini

    20 April 2017

    Advertorial