TRENDING NOW   :  
    beritanusantara.co.id   »   Nasional

    Kampanye Kreatif Melawan Korupsi

    Donny Turang 2 December 2016, 13:14


    JAKARTA, beritanusantara.co.id -

    Kamu tahu cap palsu

    Tapi kamu bisu

    Kamu pake cap palsu

    Tapi diam melulu

    Aman, nyaman, tentram

    Hadiah kejujuran

    Tak perlu ragu-ragu

    Ucap malu pakai cap palsu!

    Dalam lima pekan terakhir, lagu ini menggema di seluruh sudut kampus Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang. Pesannya sederhana, tapi mengena. Sangat relevan dengan kondisi mahasiswa yang kerap menyelenggarakan kegiatan organisasi kampus, kemudian harus menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dana kampus. Nah, di sinilah sering terjadi praktik �cap palsu� untuk memudahkan proses pelaporan.

    Christo dan empat teman lainnya di Jurusan Ilmu Komunikasi UNDIP; Kukuh Mujiono, Nikita Putri Mahardika, Larissa Asoka Tunggadhewi, dan Erika Dyah Lestari, yang resah dengan fenomena tersebut. Mereka yang menamakan kelompoknya sebagai tim Adhikara mengikuti Festival Integritas Kampus (FIK) 2016 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka membuat lagu tadi sebagai medium kampanye yang mengusung tema �Ucap Malu Pake Cap Palsu�.

    Menurut Christo, pemalsuan cap (stempel) dilakukan untuk mempermudah mencairkan dana dari fakultas. Alasannya, penyusunan Lembar Pertanggung Jawaban (LPJ) kegiatan bukanlah hal mudah, terlebih di bagian penyesuaian dana dengan proposal.

    �Karenanya, kampanye ini penting untuk dilakukan agar perbuatan curang tidak menjadi kebiasaan. Hal ini merupakan bibit korupsi di masa depan,� ujar Kukuh Mujiono, anggota Adhikara lainnya.

    Kampanye sosial antikorupsi yang menjadi strategi Tim Adhikara, selain dengan menciptakan Jingle Anti Cap Palsu, juga dengan mengadakan Roadshow Fakultas, pemutaran mini series video, kampanye online, video modul, penyebaran poster dan artikel.

    Yang unik, tim ini membuat Mystery Box, sebuah kotak yang diletakkan di suatu tempat tanpa dilengkapi keterangan, memiliki lubang untuk menyaksikan tayangan video animasi berdurasi singkat tentang cap palsu. Dari keseluruhan kampanye yang dilakukan Tim Adhikara, hasilnya adanya penurunan cap palsu di UNDIP dari 82 persen menjadi 30 persen. Atas keberhasilan inilah, Tim Adhikara menjadi pemenang dalam festival tersebut untuk Kota Semarang.

    Sementara itu, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan Festival Integritas Kampus merupakan upaya KPK dalam meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam gerakan antikorupsi di lingkungan kampus. Di sini, KPK menantang ide kreatif mahasiswa dalam menciptakan metode kampanye sosial dalam meningkatkan kesadaran antikorupsi.

    �Para mahasiswa bisa mengkritisi situasi di lingkungan kampus masing-masing. Agar mahasiswa banyak yang terpapar isu integritas,� katanya. Saut melanjutkan, kampus yang merupakan sumber intelektualitas diharapkan dapat memberi dampak positif.

    Kompetisi ini diselenggarakan di tiga kota, yakni Semarang, Yogyakarta dan Surabaya. Dalam kompetisi ini, mahasiswa didorong untuk melakukan pemetaan masalah integritas yang ada di kampusnya masing-masing. Baik itu permasalahan terkait sistem birokrasi kampus, akuntabilitas anggaran kegiatan, maupun perilaku kebiasaan mahasiswa itu sendiri.

    Proposal itu kemudian dikirim dan diseleksi melalui dewan juri, yakni Riani Djangkaru (aktivis kampanye sosial), Yoga Adhitrisna (praktisi periklanan), Lukas Suryanto (host radio) dan juga pimpinan KPK. Dari 90 proposal yang masuk, disaring hingga 15 proposal di tiap kota. Selain bertema kejujuran, ada pula tema kampanye seputar kedisiplinan, antiplagiat, hingga kepedulian sosial. (dorang)

    Sumber: kpk.go.id



    Berita Terkini

    20 April 2017

    Advertorial