beritanusantara.co.id   »   Informasi Sulawesi Utara   »   Pendidikan

Guru Berkarya Melawan Rasuah

Donny Turang 9 November 2016, 04:49


JAKARTA, beritanusantara.co.id - Peran guru dalam kehidupan pendidikan kita sangat penting. Selain ucapannya diyakini sebagai kebenaran, seorang guru juga harus mampu menjadi teladan bagi para muridnya. Karena perannya yang strategis itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat yakin para guru juga mampu berkontribusi dalam upaya pemberantasan korupsi.

Caranya, para guru didorong untuk menciptakan karya yang memiliki muatan nilai-nilai antikorupsi. Tujuannya, agar pembelajaran antikorupsi dirasa mudah dan menyenangkan. Untuk itu, KPK menyelenggarakan �Anti-Corruption Teacher Supercamp: Guru Beraksi Menulis Antikorupsi�, pada Senin-Jumat (31/10-4/11) di Nusa Dua, Bali yang diikuti 50 guru dari seluruh Indonesia.

Di sini, para peserta terbagi dalam empat kategori karya, yakni kategori cerita bergambar, cerita pendek (cerpen), komik, dan skenario film pendek remaja. Dengan berbagai genre naskah tersebut, akan melengkapi beragamnya pesan antikorupsi yang dimiliki KPK, sehingga diharapkan masyarakat memiliki banyak pilihan dalam memaknainya.

Saat kegiatan pembukaan pada Senin (31/10), Wakil Ketua KPK Laode M. Syarief mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan daya dukung terhadap implementasi pendidikan antikorupsi, sekaligus meningkatkan peran guru dalam menghasilkan karya yang bermutu.

�KPK melihat pola pendidikan antikorupsi melalui bahan bacaan merupakan salah satu upaya yang strategis. Karenanya kami mengembangkan sekaligus memperkaya media pembelajaran antikorupsi yang telah dimiliki sekaligus mengoptimalkan peran guru dalam penerapan pendidikan antikorupsi,� katanya.

Kegiatan ini, kata Syarief, merupakan salah satu upaya mengatasi hambatan dalam pengemasan pesan antikorupsi, yakni melalui pemberdayaan kreativitas guru dalam menciptakan dan mengembangkan model pembelajaran antikorupsi di sekolah. Menurut Syarief, kesempatan dan kompetisi yang terbuka perlu diberikan agar para guru memiliki kepedulian dan ketertarikan yang tinggi terhadap pengajaran pendidikan antikorupsi bagi peserta didik di satuan pendidikan.

Selain itu, Syarief melanjutkan, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya para pendidik, untuk menghasilkan karya yang berkualitas sekaligus menghibur. �KPK tentu tidak bisa bekerja sendirian. Kami berharap, para guru bisa menyediakan dan membuat bahan bacaan alternatif yang memiliki muatan antikorupsi secara mandiri. Ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang perlu terus didorong,� katanya.

Selama lima hari, para peserta akan dibekali materi antikorupsi dan keterampilan kepenulisan dari para penulis dan praktisi pendidikan, antara lain Helvy Tiana Rosa, Hernowo Hasyim, Faza Moenik, Gina S. Noer dan Zulfikri Anas.

Tahun lalu, KPK menyelenggarakan kegiatan serupa di Lembang, Jawa Barat. Kumpulan karya para telah diterbitkan dalam sebuah buku berjudul �Suara dari Kelas Kecil� yang telah digunakan sebagai salah satu alternatif bahan ajar di sekolah. Kali ini, KPK memperluas target peserta dengan mengikutsertakan guru tingkat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.

Sumber: kpk.go.id



Berita Terkini

20 April 2017

Advertorial