beritanusantara.co.id   »   Sejarah dan Budaya

Twapro, Akhir Kaum Pendukung Belanda di Minahasa (4)

JELAJAH SEJARAH MANADO

Donny Turang 28 August 2016, 13:18


Oleh: Adrianus Kojongian

(adrianuskojongian.blogspot.co.id)

Ternyata, pemilihan umum yang digelar di Minahasa 23 Oktober 1949 untuk memilih anggota baru parlemen NIT, membuktikan lain. Partai-partai kanan yang bersatu dalam front KKM mengalami kekalahan dari kaum nasionalis. Di distrik pemilihan (kiesdistrict) Minahasa Utara, kaum nasionalis dari Barisan Nasional Indonesia (BNI) dan Gerakan Indonesia Merdeka (GIM) serta kandidat non-partai unggul mutlak, dengan meraih 38.032 suara, sementara partai oposisi (KKM dan Twapro) hanya memperoleh 19.911 suara atau sekitar 19 persen pemilih.

Di Minahasa Selatan, KKM dan Twapro hanya meraih 29.141 suara, sementara kaum nasionalis dan non-partai meraih 36.080 suara. Meski perbedaannya tidak begitu besar, mayoritas pemilih dimenangkan nasionalis.

Bila digabung dua daerah pemilihan tersebut (Minahasa Utara dan Minahasa Selatan), KKM dan Twapro memperoleh 49.052 suara berbanding kaum nasionalis dan non-partai sebanyak 74.112 suara dukungan. Twapro sendiri secara keseluruhan berhasil mengoleksi 39.000 suara pemilih.

Untuk calon anggota parlemen NIT dari Minahasa Utara, H.R.Ticoalu dari Hoofdenbond meraih 32.386 suara melawan M.B.Tumbel dari BNI yang memperoleh 24.314 suara dukungan.

Di Distrik Pemilihan Minahasa Selatan, kekecewaan Twapro atas hasil keseluruhan pemilihan tersebut, terobati, karena Ketua Twapro Jan Maweikere unggul, meski tipis, dari saingan dekatnya Ds.Manuel Sondakh, Ketua GIM. Jan Maweikere berhasil meraih 33.115 suara, sementara Manuel Sondakh hanya memperoleh 32.146 suara.

Dengan demikian Jan Maweikere terpilih mewakili Twapro di parlemen NIT dari distrik pemilihan Minahasa Selatan dan H.R.Ticoalu dari distrik pemilihan Minahasa Utara. Jan Maweikere sebagai anggota tertua, dipilih menjadi ketua sementara memimpin rapat anggota parlemen NIT baru yang bersidang di Makassar 21 Februari 1950. Ia kemudian bergabung dalam Fraksi Nasional Progresif.

AKHIR RIWAYAT

Upaya Jan Maweikere terakhir setelah pelarangan Twapro-Singa Minahasa Januari 1950, adalah membentuk front federalis di Tomohon, Gerakan Republik Indonesia Timur (GRIT) dengan sebuah pertemuan besar akhir Maret 1950 di Bioskop Sonya Kamasi Tomuk dengan keputusan Perwira Teritorial Daerah Minahasa Kapten W.H.Korompis tanggal 19 September 1950. Dewan Minahasa yang baru terdiri atas 25 anggota mantan anggota Minahasaraad ditambah perwakilan semua pihak dan organisasi yang tidak terwakili dalam Minahasaraad tua. Masing-masing pihak atau organisasi memiliki 2 kursi.

Kepala Tinggi Pemerintahan H.D.Manoppo dengan tegas mengatakan Twapro dan KKM tidak lagi memiliki pengaruh apa-apa.

Republik Indonesia Serikat tamat riwayatnya, ketika Indonesia menjadi negara kesatuan 16 Agustus 1950. Jan Maweikere sendiri tidak sempat menyaksikan peristiwa-peristiwa terakhir karena pada Juli 1950 ia meninggal dunia di Tomohon. ***

SUMBER TULISAN

Delpher Kranten:

De Locomotief 3 Maret 1948, 21 November 1947, 15 Mei 1948,13 Juni 1949, 15 Juni 1949, 19 Juni 1949, 30 Agustus 1949, 15 Oktober 1949, 21 Oktober 1949.

De Tijd 12 Desember 1949.

De Vrije Press 28 Januari 1949, 29 Maret 1949, 14 Juni 1949, 23 Juni 1950.

Heerenveense Koerier 15 Januari 1948.

Het Dagblad, 26 September 1946, 24 Juli 1947, 24 Januari 1948, 10 Maret 1948, 10 Mei 1948, 23 Oktober 1948, 18 Desember 1948, 30 Maret 1949, 7 Mei 1949, 27 Juni 1949, 30 Juli 1949.

Het Nieuwsblad voor Sumatra 6 Mei 1949, 14 Juni 1949, 18 November 1949.

Java-Bode 22 Oktober 1949,11 Oktober 1949, 13 Oktober 1949, 20 Oktober 1949, 5 November 1949, 30 Januari 1950, 30 Maret 1950, 28 Juli 1950, 3 November 1950.

Leewarder Courant 15 Januari 1929, 22 November 1949, 26 November 1949, 23 Desember 1977.

Limburgsch Dagblad 24 Oktober 1949.

Dari Negara Indonesia Timur ke Republik Indonesia Serikat, Dr.Ide Agung Gde Agung, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta 1985.

Ensiklopedia Tou Manado.

Peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946, Korps Pembangunan Merah Putih 14 Februari 1946 Dewan Harian Khusus DKI Jakarta, 1977.

Sejarah Minahasa, F.S.Watuseke, Manado 1962.

Wikipedia



Berita Terkini

20 April 2017

Advertorial