Di FGD, Agustivo Uraikan Kalender Iven Pesona Minahasa
Donny Turang 28 January 2017, 04:59TONDANO, beritanusantara.co.id � Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbupar) Kabupaten Minahasa, Agustivo Tumundo menguraikan kalender iven guna mensukseskan Pesona Minahasa 2017 yang sudah dicanangkan. Agustivo berharap masyarakat Sulawesi Utara yang ada di Jakarta maupun di mancanegara kiranya dapat bersama-sama mensukseskan Pesona Minahasa 2017, yang diawali dengan Festival Benteng Moraya dan Karnaval Bendi Hias mengelilingi �Kota Tondano� pada Minggu 29 Januari 2017.
"Mengatasnamakan bapak Bupati Kabupaten Minahasa, Jantje Wowiling Sajow dan Wakil Bupati, Ivan Sarundajang, saya mohon topangan doa dan dukungan kita semua untuk mensukseskan Pesona Minahasa 2017 ini,� harap Agustisvo yang didampingi Plt Sekretaris Dinbudpar Minahasa, Jimy Pinangkaan saat memberikan materi pada Focus Grup Discussion (FGD) tentang Tantangan dan Pengembangan Pariwisata, Bagaimana meningkatkan Kualitas Destinasi, Promosi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata yang digelar Duta Wisata Sulut (DWS) kerjasama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan Badan Penghubung Pemerintah Provinsi Sulut serta Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Jakarta, Rabu 25 Januari 2017 sore di Kampus AMI ASMI Pulomas Jakarta.
FGD ini juga menghadirkan narasumber, seperti Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar dan Bisnis Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Tazbir dan Tim Ahli Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Kemenpar RI, Danan, Walikota Manado, Vicky GS Lumentut, dan Kepala Dinpar Kabupaten Kepulauan Talaud, Ronald Izack, dengan penanggap Ketua KKK Jakarta, Angelica Tengker, Ketua DWS Belanda, Debby Mailoor, Ketua DWS Perwakilan Eropa Christine Rungkat, Hospitality Profesional Consultant, Marthen Sumual dan moderator Ketua DWS Jakarta, Yerry Tawalujan.
Dalam materinya, Asdep Pengembangan Segmen Pasar dan Bisnis, Tazbir mengatakan Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Arief Yahya disegala kesempatan berulang-ulang menegaskan pariwisata harus menjadi penyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB), devisa dan lapangan kerja yang paling mudah dan murah.
Tantangan pengembangan Pariwisata di Sulawesi Utara, Tazbir mengungkapkan, diantaranya percepatan pembangunan infrastruktur, produk wisata yang berkualitas, iven-iven promosi, sapta pesona, promosi serta branding destinasi. "Semua tantangan ini haruslah ditangani secara bersama oleh Pemerintah dan masyarakat di Sulawesi Utara termasuk kabupaten/kota yang ada di dalamnya,� jelasnya. (jeffree uno)