ToF Bakal Jadi ToK
Singapura Minati Krisan Tomohon
Donny Turang 19 December 2016, 15:11TOMOHON, beritanusantara.co.id - Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan (Dintanakan) Kota Tomohon, Ervinz FH Liuw mengungkapkan apabila ke depan Tournament of Flower (ToF) yang merupakan iven utama Tomohon International Flower Festival (TIFF), bakal berubah nama menjadi Tournament of Krisan (ToK). Langkah menuju ke ToK ini, mulai dievaluasi usai pelaksanaan TIFF 2016 di mana float kendaraan hias peserta ToF lebih didominasi bunga Krisan dengan sedikit tambahan Aster dan bunga lainnya.
"Kemungkinan tiga tahun ke depan ToF telah menjadi Tournament of Krisan," kata Ervinz, kepada beritanusantara.co.id, belum lama ini.
Dengan menjadi Tournament of Krisan (ToK), Ervinz menjelaskan, kendaraan hias (float) peserta akan dipenuhi hiasan Bunga Krisan berbagai jenis dan warna. "Kami mulai memetakan Bunga Krisan yang bakal digunakan. Bibit Krisan, dengan berbagai jenis dan warna kami akan distribusikan ke petani," terangnya.
ToF bakal menjadi ToK, menurut Ervinz, adalah mencontoh Tournament of Roses di Pasadena Amerika Serikat (AS). "Yang mereka selenggarakan itu keseluruhan menggunakan Bunga Rose (Mawar, red). Dan mereka menyelenggarakan Tournament of Roses ini sudah bertahun-tahun," tuturnya.
Selain melakukan evaluasi dan penelitian Bunga Krisan, Ervinz melanjutkan, pihaknya juga terus berupaya agar bunga endemik Tomohon ini mendapatkan pasar secara luas. Apakah komoditi tanaman hias tersebut, menyangsa pasar regional, nasional bahkan international.
Singapura Minati Krisan Tomohon
Dengan difasilitasi Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di Singapura dan sebaliknya, Pemerintah Kota Tomohon menyiapkan ekspor Bunga Krisan ke Singapura. "Singapura telah mengambil sampel bunga krisan," ungkap Kepala Dintanakan Kota Tomohon, Ervinz DH Liuw.
Sampel Bunga Krisan yang diambil, menurut Ervinz, oleh pengusaha Singapura akan melihat daya tahan Krisan sejak di kirim dari Tomohon hingga tiba di Singapura. Karena bunga tersebut nantinya akan menjadi bunga hiasan di perkantoran maupun hotel. "Sampel yang diambil sebanyak tiga puluh tangkai Bunga Krisan. Bunga Krisan yang diminati adalah di luar Krisan Kulo (Putih), mereka menginginkan Krisan yang warna-warni," katanya.
Setelah daya tahan Bunga Krisan diketahui, Ervinz menjelaskan, kemudian akan dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara pengusaha Singapura dengan Kelompok Tani (Poktan) maupun Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan difasilitasi Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon. "Dengan masuknya Bunga Krisan Tomohon ke Singapura, otomatis pangsa pasar bunga dari Tomohon akan semakin terbuka. Apakah nanti menjangkau Australia, China, Jepang dan negara-negara lain. Sebab informasi dari kedutaan, jika Singapura sudah meminati, maka negara lain juga akan menyukai," ujarnya.
Bunga Krisan ini diminati Singapura, Ervinz melanjutkan, pasalnya beberapa waktu lalu, bahkan saat pelaksanaan Tomohon International Flower Festival (TIFF) mereka sudah menyaksikan sendiri Krisan-krisan yang ada di Tomohon. "Inilah guna iven dan promosi pariwisata," tuturnya.
Guna melakukan ekspor Bunga Krisan ke Singapura, Ervinz menyatakan, nantinya akan ada pihak swasta yang akan menangani selaku eksportir. Namun, pihaknya mengharapkan eksportir bunga ini bisa datang dari warga Tomohon, misalnya petani bunga itu sendiri.
Bunga-bunga potong dari Tomohon, Ervinz menambahkan tidak bisa lagi di pasarkan dalam negeri. Alasannya, harga bunga potong seperti Krisan, pada tingkatan petani terbilang mahal, jika dibandingkan yang ada di Jawa. Jadi pasar bunga Tomohon memang harus menyasar luar negeri. Dan Singapura telah meminati Bunga Krisan dari Tomohon. Sebelumnya mereka mengambil bunga dari Afrika. Mengapa Bunga Krisan dari Tomohon yang dipilih? Itu karena kualitas Bunga Krisan kita. Bunga Krisan dari Tomohon dapat bertahan hingga sepuluh hari. Apalagi jika telah mendapat perlakuan khusus, daya tahan bunga lebih lama," tambahnya. (donny)