PLTP Unit 6 Area Lahendong COD Februari 2017
Donny Turang 28 November 2016, 07:32TOMOHON, beritanusantara.co.id - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit 6 Area Lahendong di Tomohon, berkapasitas 2X20 Megawatt (MW). PLTP yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong oleh manajemen perusahaan itu rencananya akan commercial of date (COD) Februari 2017.
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KemenESDM) RI, menyebutkan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) hingga 2030 menargetkan dapat mengembangkan PLTP hingga kapasitas 2.742 MW atau 31 persen dari target pemerintah yang menargetkan dapat membangkitkan listrik dari panas bumi hingga tahun 2025 sebesar 7.239 MW.
Guna mencapai target 2.742 MW perusahaan minyak plat merah tersebut telah menyiapkan investasi US$12 miliar.
BERPOTENSI GESER FILIPINA
Sebagai negara penghasil panas bumi, Indonesia berpotensi menggeser Filipina. Pasalnya 2017 akan ada tambahan 255 megawatt (MW) PLTP.
Dengan adanya tambahan ini nantinya membuat kapasitas tenaga panas bumi Indonesia menjadi 1.908,5 MW atau naik dari kapasitas saat ini yang sebesar 1.513,5 MW.
Hal ini dapat terealisasi, menurut Direktur Panas Bumi KemenESDM, Yunus Saefulhak, jia proyek -royek pembangkit yang dijadwal beroperasi tahun depan biasaberjalan sesuai rencana. Proyek dimaksud antara lain PLTP Dieng dengan kapasitas 10 MW, PLTP Sarula unit 2 dengan kapasitas 110 MW, PLTP Ulubelu unit 4 berkapasitas 55 MW, PLTP Lahendong skala kecil 5 MW, dan PLTP Lumut Balai unit 1 berkapasitas 55 MWW dan royek PLTP Karaha berkapasitas 30 MW yang tadinya beroperasi tahun ini,. Nmun jadwalnya dimundurkan hingga Maret 2017. Hal ini dikarenakan masalah dengan kontraktor mitra PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang belum selesai.
"Tadinya PLTP Lahendong unit 6 sebesar 20 MW mau beroperasi tahun depan,. Teapi akhirnya bisa masuk masa Commercial operating Date (COD) Desember mendatang. Sementara, di sisi lain, PLTP Karaha harus dimundurkan jadwalnya karena masalah kontraktor yang tidak perform. Sehingga, pembangunannya diambilalih oleh PGE," jelasnya.
Di samping proyek-proyek yang beroperasi, KementSDM juga akan membuka lelang bagi enam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan total 330 MW, terdiri dari WKP Telaga Ranu (5 MW), WKP Sekincau (110 MW), WKP Oka-Ile Ange (10 MW), Kepahiang (110 MW), Grandong (55 MW) dan Pandan sebesar 40 MW.
Pelaksanaan lelang ini , Yunus melanjutkan, encananya sedang meminta persetujuan dari pemerintah daerah setempat, sehingga Surat Keputusan (SK) dari Menter ESDM diharapkan bisa terbit April mendatang.
"Nantinya, kalau seluruh potensi panas bumi Indonesia sudah dikembangkan, kita bisa menikung Amerika Serikat sebagai negara dengan kapasitas PLTP yang terpasang di dunia," ungkapnya. (donny)