Objek Wisata Puncak Rurukan Berpotensi Longsor
Ancam Fasilitas Pendidikan, yakni SD Inpres Rurukan
Donny Turang 18 October 2016, 09:52TOMOHON, beritanusantara.co.id - Pembangunan di objek wisata Puncak Rurukan yang berada di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon Propinsi Sulut, dinilai sejumlah elemen masyarakat dapat mengakibatkan bencana berupa tanah longsor.
"Melihat pembangunan yang dilaksanakan di objek wisata Puncak Rurukan cukup mengkhatirkan. Sebab, pembangunan dengan betonisasi dan jalan hingga ke puncak dapat mengakibatkan terjadinya tanah longsor di kemudian hari," kata salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon, Hudson Bogia kepada beritanusantara.co.id, Selasa 18 Oktober 2016.
Kepada pemilik/pengusaha objek wisata itu, Hudson mengatakan, apabila pihaknya pernah menyarankan agar bangunan-bangunan di atas Puncak Rurukan lebih banyak menggunakan material kayu. Dan sekeliling Puncak Rurukan supaya dapat ditanami berbagai jenis pepohonan. "Saya kenal dengan pemilik/pengusaha objek wisata Puncak Rurukan. Saya telah pernah menyarankan guna mengantisipasi sebelum terjadinya bencana tanah longsor," jelas anggota Fraksi PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan (Dapil) I yang meliputi Kecamatan Tomohon Timur, Tengah dan Barat ini.
Antisipasi terhadap potensi bencana, menurut Hudson, seharusnya sudah dipikirkan dan disiapkan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan pembangunan. Apalagi tepat di bawah objek wisata itu terdapat sarana pendidikan, yakni Sekolah Dasar (SD) Inpres Rurukan.
"Harus dilihat/ditinjau lagi ijin Usaha Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) perusahaan pengelola objek wisata Puncak Rurukan. Apalagi sepengetahuan saya, UKL dan UPL hanya berlaku setiap enam bulan," tegasnya.
Dari informasi yang diterima Hudson dan telah diceknya langsung ke lokasi, bulan lalu (September 2016) terjadi longsoran di sebelah timur (sekitaran jalan lama menuju Kelurahan Kumelembuai) objek wisata Puncak Rurukan. "Longsor yang terjadi di depan mataair panas, yakni kompleks jalan lama. Longsorannya sudah dibersihkan pengusaha itu," ungkap Hudson, seraya menambahkan apabila secara pribadi dirinya sangat mendukung adanya objek wisata itu.
Sementara salah satu personil Komisi II DPRD Kota Tomohon, Cherly Mantiri menyatakan sebaiknya dicarikan jalan keluar terbaik. "Carilah solusinya. Karena jangan sampai warga resah karena adanya ancaman bahaya tanah longsor. Adanya objek wisata itu merupakan hal positif. Namun, sekali lagi harus melihat dampak dari pembangunan yang dilaksanakan. Apalagi, dari informasi di bawahnya ada sekolah," timpal politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini.
Sebelumnya, salah satu warga Rurukan, Danny G juga menyerukan agar pemerintah melalui instansi terkait meninjau kembali Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) UKL/UPL perusahaan pengelola objek wisata Puncak Rurukan. (donny)