KPK Ungkap Kebohongan Twitter Ketua DPD Irman Gusman
Donny Turang 18 September 2016, 00:00JAKARTA, beritanusantara.co.id - Komisi Pemberantasan Korupsi menegaskan informasi yang beredar di media sosial yang mengatasnamakan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman adalah bohong. KPK menyebutkan informasi yang dimuat dalam media sosial itu dioperasikan oleh staf Irman Gusman.
"Kami klarifikasi bahwa ada info yang beredar di masyarakat, baik melalui WA, sms, dan media sosial yang tidak berasal dari IG. Beliau tidak memiliki akses handphone pada kesempatan ini," kata Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif dalam jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, Sabtu, 17 September 2016.
Sebelumnya beredar kabar berantai yang mengatasnamakan Irman Gusman. Pesan itu juga muncul di akun Twitter Irman Gusman. �Saya ingin membantah apa yang sekarang berkembang seolah-olah saya ditangkap karena menerima suap,� kata dia dalam akun Twitternya, Sabtu, 17 September 2016.
Dalam cuitannya, Irman mengakui bahwa ia menerima tamu. Dari ribuan tamu itu datang dengan berbagai motif. Ada tamu yang datang dengan motif minta tolong dan membawa sesuatu. Ia pun tak bisa menolak orang yang datang bertamu dan minta tolong. Meski begitu, ia juga tidak bisa melarang orang membawa sesuatu.
Pernyataan Irman tersebut dibuat dalam delapan kali cuitan di akun Twitter-nya. Ia mengatakan ada beberapa tamu yang datang hari ini. Irman Gusman, demikian bunyi cuitannya, menilai mungkin dari sekian tamu yang datang hari ini ada yang membawa uang. �Tapi saya berhak menolak dan telah saya tolak,� kata dia.
Menurut Irman, KPK terlalu dini mengumumkan status uang yang ditolak itu sebagai suap. Ia menilai penetapan dirinya sebagai penerima suap terburu-buru. Justru Irman menuding itu adalah perbuatan jahat dan fitnah bagi dia dan keluarga.
Laode mengatakan informasi di media sosial itu memutarbalikkan fakta operasi tangkap tangan KPK terhadap Irman Gusman, Sabtu dini hari. Selain melalui WhatsApp dan SMS, informasi itu pun beredar melalui akun Twitter Irman, yaitu @IrmanGusman_IG. "Kami ketahui Twitter IG yang mengoperasikannya staf IG," kata Laode.
Laode meminta staf Irman Gusman itu untuk menghentikan pengoperasian Twitter karena memutar-mutar fakta yang sebenarnya. Laode menegaskan, semua prosedur penangkapan yang dilakukan KPK sudah sesuai dengan standar operasi (SOP) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Kami informasikan semua OTT ini direkam secara profesional oleh penyidik-penyidik KPK. Sehingga semua informasi yang bertentangan pada kesempatan kali ini adalah bohong," kata Laode.
Dari pantauan Tempo hingga Sabtu malam pukul 19.35, cuitan dalam akun Irman itu kini sudah dihapus. Hanya ada cuitan terakhir Irman pada Kamis 15 September. "Bertindaklah dengan niat muliamu itu. Sekecil apapun tindakan kita akan sangat berarti dibandingkan hanya diam dan menunggu.#HappyFriday."
Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman sebagai tersangka atas dugaan suap terkait dengan pengurusan kuota gula impor. "Pemberian kepada IG terkait dengan kepengurusan kuota gula impor," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di Gedung KPK, Sabtu, 17 September 2016.
Selain Irman, KPK menetapkan dua orang yang diduga sebagai pemberi suap menjadi tersangka. Dua orang itu adalah XSS, Direktur Utama CV SW, dan istrinya yang berinisial MMI. Dalam operasi tangkap tangan, KPK juga menahan WS, yang merupakan adik XSS. KPK juga menyita uang Rp 100 juta sebagai barang bukti.
Menurut Agus, penangkapan tersebut bermula saat XXS, MMI, dan WS mendatangi rumah Irman pada Jumat, 17 September 2016, sekitar pukul 22.15 WIB. Pada Sabtu dinihari pukul 00.30, ketiganya ke luar rumah. Saat itulah tim KPK mendekati ketiganya yang sedang berada di dekat mobil yang terparkir di halaman rumah Irman.
Tim penyidik KPK lantas meminta ketiganya masuk kembali ke rumah Irman. Saat berada di dalam rumah, tim meminta Irman membuka bungkusan berisi Rp 100 juta dengan lembaran Rp 100 ribu. Setelah itu, tim pun membawa keempatnya ke gedung KPK sekitar pukul 01.00 WIB.
Sumber: tempo.co