Lagi, Tomohon Sabet WTN
Masyarakat minta Dinhub tata parkiran, terminal bayangan dan arus serta rambu-rambu lalu lintas
Donny Turang 31 January 2017, 10:15Lagi, Tomohon Sabet WTN
TOMOHON, beritanusantara.co.id - Pemerintah Kota Tomohon kembali menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Kategori Angkutan 2016. Penghargaan diserahkan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Pudji Hartanto Iskandar dan diterima langsung Wakil Walikota Tomohon, Syerly Adelyn Sompotan di Jakarta, Selasa 31 Januari 2017.
Penghargaan WTN Kategori Angkutan ini diberikan, sebab Pemerintah Kota Tomohon dinilai berhasil dalam mengatur dan menata transportasi yang ada di Kota Tomohon, sehingga menjadi tertib, aman dan nyaman.
Wakil Walikota Tomohon, Syerly Adelyn Sompotan berharap dengan diterimanya penghargaan ini ke depan Kota Tomohon dapat lebih baik lagi dalam penataan lalulintas secara terprogram dengan pembenahan fasilitas pendukung. Harapan lainnya adalah Kota Tomohon akan meraih penghargaan yang kelima kalinya di tahun 2017.
Walikota Tomohon Jimmy Feidie Eman memberikan apresiasi kepada seluruh komponen masyarakat Kota Tomohon bersama stakeholder, tentunya bersama instansi terkait yang senantiasa mensukseskan program Pemerintah Kota Tomohon dalam bidang lalulintas.
Penerimaan penghargaan WTN ini, Syerly Adelyn Sompotan didampingi, Kapolres Tomohon, AKBP Monang Simanjuntak SIK dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Tomohon, Steven Waworuntu.
Penghargaan WTN ini merupakan yang keempat kalinya diraih Kota Tomohon.
Selain Kota Tomohon, penerima WTN Kategori Angkutan 2016, antaranya Kota Jakarta Selatan, Kota Cimahi, Kabupaten Sidoarjo dan Kota Batam.
Kendati Kota Tomohon telah empat kali menerima penghargaan WTN, namun sejumlah elemen masyarakat berharap kepada Dinas Perhubungan (Dinhub) Kota Tomohon, agar serius dalam menata arus lalu lintas maupun parkiran di pusat kota serta menjamurnya terminal bayangan di sejumlah tempat.
Soal arus lalu lintas, dinilai Refly T, masih kerap terjadi kemacetan pada jam-jam tertentu, semisal di kawasan kuliner, Kolongan, Kamasi, Matani, Walian, Talete hingga Kakaskasen. Di sini menurutnya perlu adanya pembenahan pada penempatan rambu-rambu lalu lintas dan ketegasan kepada pengemudi yang kerap melanggar aturan lalu lintas.
Sedangkan, soal parkiran tambah Sonny dan Danny, perlu kerjasama antara Pemerintah Kota Tomohon dalam hal ini Dinhub dengan BPMS GMIM. "Jalan protokol adalah Jalan Negara. Tapi di Tomohon dijadikan area parkir kendaraan. Sebaiknya fungsikan maksimal saja, lapangan parkir di lahan milik BPMS GMIM yang ada di pusat kota. Dengan tidak adanya kendaraan yang parkir di Jalan Protokol otomatis akan semakin memperindah kota dan arus lalu lintas lancar," kata keduanya.
Dinhub Kota Tomohon juga dituding tidak tegas dalam menertibkan terminal bayangan. Kalaupun ada penertiban hanya terkesan melaksanakan saja, tapi selanjutnya dibiarkan lagi. "Kalau memang serius, tempatkan petugas di area-area yang kerap jadi terminal bayangan," tambah mereka. (donny)