Enam Unit Alat Berat ke Sangihe Dipertanyakan, Jenis Pekerjaan Di Surat Dishub Provinsi Tak Jelas

SANGIHE, BNC – Beredarnya kabar bahwa akan ada enam unit alat berat jenis Exafator yang akan didatangkan ke Sangihe melalui tiga pelabuhan penyebrangan, Amurang, Munte dan Likupang menuai pertanyaan dari berbagai elemen masyarakat Sangihe.

Salah satu pemerhati lingkungan hidup Sangihe, Robinson Saul, yang dikenal getol menyuarakan soal kerusakan lingkungan akibat penambang liar yang mengunakan alat berat itu, kepada awak media membeberkan bahwa jika memang 6 unit alat berat itu digunakan untuk menunjang pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana bagi masyarakat ini sangat bagus.

“Sebagai bagian dari warga Sangihe, saya tentunya sangat mendukung jika 6 unit alat berat yang akan didatangkan ke Sangihe untuk menunjang pembangunan sarana dan prasarana di daerah ini. Namun juga sangat patut dicurigai kalau ini adalah sebuah modus dari para mafia tambang untuk memasukan alat berat mereka dengan menggunakan tangan pemerintah,”kata Robinson

Dirinya menambahkan bahwa sangat tidak lazim dalam pengerjaan suatu proyek di Sangihe harus menggunakan 6 unit alat berat Exafator.

Surat Dari Dinas Provinsi Sulut

Kecurigaannya lebih mengerucut tatkala, ia membaca isi surat Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulut, yang tidak menjelaskan pekerjaan apa yang akan menggunakan 6 unit alat berat di Sangihe.

“Mestinya, dalam surat yang ditandatangani Kadis Perhubungan Provinsi itu, ada penjelasan soal 6 unit alat berat yang dikirim ke Sangihe akan digunakan untuk pekerjaan proyek apa, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan masyarakat,” tukas Robinson

Ia bahkan meminta kepada pemerintah Provinsi Sulut, dalam hal ini Dinas Perhubungan agar memberikan penjelasan secara tertulis soal 6 alat berat itu akan digunakan untuk pekerjaan proyek apa.

(allen)