beritanusantara.co.id   »   Informasi Keberadaan Lingkungan

Siapa Saja Para Pemburu Paus di Dunia?

Donny Turang 5 December 2016, 05:20


HAMPIR 30 tahun sudah, pelarangan (moratorium) perburuan paus untuk tujuan komersial, diberlakukan. Beberapa alasan yang ditemukan mengapa paus selalu diburu adalah untuk tujuan penelitian dan ada juga yang terang-terangan memang sengaja melawan aturan yang telah diberlakukan itu.

Moratorium ini, dipantau oleh International Whaling Commission (IWC), yang 28 Oktober lalu baru saja menutup pertemuan tahunan ke-66 di Slovenia. Sejumlah pihak mengapresiasi moratorium karena berhasil menyelamatkan ratusan bahkan ribuan paus. Moratorium ini juga diyakini berhasil menjaga populasi spesies paus yang hampir punah akibat telah diburu sejak abad ke-20, untuk diambil daging atau minyaknya.

Sebagaimana dilkutip dari Star2.com, inilah para pemburu paus tersebut.

Jepang

Jepang adalah satu-satunya negara yang dikecualikan dari moratorium yang membolehkan negara anggota IWC mengeluarkan izin khusus untuk memburu paus, untuk keperluan penelitian. Jepang telah membunuh lebih dari 15 ribu paus sejak 1985 yang diyakini kebanyakan dari paus tersebut diambil dagingnya untuk dikonsumsi, bukan untuk riset. Jepang membunuh sekitar 500 paus per tahun.

Jepang telah memburu paus sejak seabad lalu, dikarenakan daging paus merupakan sumber protein utama negara tersebut selama masa-masa sulit pasca-perang dunia II. Kini, konsumsi daging paus telah menurun di beberapa dekade terakhir, terutama di kalangan generasi muda.

Norwegia

Negara ini adalah pemburu paus terbesar di dunia. Norwegia memburu dan membunuh 12 ribu paus minke dari 1986 � 2014, menurut data terakhir IWC. �Hasil� buruan terbanyak terjadi di 2014 dengan 736 individu paus terbunuh.

Negara ini tetap memburu paus dengan mengirimkan surat keberatan resmi terhadap moratorium IWC.

Islandia

Sama dengan Norwegia, Islandia juga bernegosiasi untuk mendapatkan pengecualian dari moratorium IWC. Alasannya, mereka memburu paus untuk diambil dagingnya, meski jumlahnya tidak sebesar Norwegia atau Jepang. Negara ini membunuh 906 paus minke untuk diambil sirip dan dagingnya dari 1986 hingga 2014.

Semakin sedikitnya orang Norwegia maupun Islandia yang mengonsumsi daging paus, membuat pengamat meyakini bahwa daging paus dari kedua negara tersebut dikirim ke Jepang.

Bulan lalu, Amerika Serikat menyatakan bahwa perburuan paus oleh kedua negara Eropa utara itu �menurunkan keefektifan� moratorium IWC. �Kami benar-benar mendesak Islandia dan Norwegia untuk menghentikan segera perburuan dan perdagangan semua produk bersumber dari paus,� kata komisioner IWC AS, Russel Smith.

Negara-negara yang juga melakukan perburuan Paus dan tak menjadi anggoyta IWC, seperti Kanada dan Indonesia juga tidak terikat dengan moratorium tersebut.

Pemburu tradisional

Orang-orang asli di Alaska, Chikotka di Rusia timur, Greenland, St Vincent dan The Grenadines mendapatkan hak memburu paus dalam jumlah terbatas dari IWC. Secara keseluruhan, mereka memburu dan membunuh 355 paus pada 2014, dan 10.139 paus keseluruhan, sejak moratorium dilaksanakan.

Kondisi paus

Paus minke, yang sebagian besar hidup di Samudera Atlantik adalah paus yang paling banyak diburu untuk keperluan komersial, riset, dan perburuan tradisional. Total, 41 ribu yang terburnuh sejak 3 dekade terakhir. Paus ini, ukuran tubuhnya bisa sepanjang 10 meter dengan seberat 10 ton.

Peringkat berikutnya yang paling banyak diburu, terutama oleh perburuan tradisional, adalah paus abu-abu (3.542 individu), dan paus kepala bungkuk (1.481 individu).

Paus sei adalah yang paling banyak diburu untuk keperluan program penelitian di Jepang. Sebanyak 1.249 paus terbunuh dalam 30 tahun terakhir. Paus ini merupakan perenang handal, cepat, dan mampu tumbuh hingga 16 meter dengan 20 ton. Jenis ini berstatus terancam punah.

Paus bryde yang hidup di Samudera Pasifik, India, dan Atlantik, bisa tumbuh sepanjang 14 meter. Selama moratorium, sudah terbunuh 1.317 individu oleh para pemburu komersial dan Jepang.

Paus sirip, yang bisa ditemukan di berbagai lautan dunia, adalah spesies paus terbesar yang bisa tumbuh sepanjang 24 meter. Meskipun sudah dinyatakan terancam punah, paus ini tetap saja diburu. Sebanyak 551 individu dibunuh oleh pemburu komersial, dan 310 oleh Jepang selama moratorium. Para pemburu tradisional membunuh sekitar 356 individu.

Paus spema, yang hidup di sebaran area yang begitu luas, dinyatakan rawan akan kepunahan. Inilah paus bergigi terbesar, dan salah satu paus yang mampu menyelam dalam. Tubuhnya sepanjang 18 meter. Para pemburu komersial telah membunuh 388 jenis ini dan Jepang sekitar 56 individu, selama pemberlakuan moratorium.

Sumber: mongabay.co.id



Berita Terkini

20 April 2017

Advertorial