TRENDING NOW   :  
    beritanusantara.co.id   »   Nasional

    Kopi dan Filosofi Kerja Keras

    Donny Turang 2 December 2016, 13:42


    JAKARTA, beritanusantara.co.id - Sebagai seorang sahabat, Jody merasa prihatin dengan penampilan Ben belakangan ini. Rambutnya gondrong, matanya melingkar garis hitam, pipinya kasar dipenuhi jenggot tidak dicukur, badannya terlihat kurus, menipis. Itulah penampilan Ben, seorang barista atau peracik sekaligus pemilik kedai Filosofi Kopi. Sejak ditantang oleh seorang pengusaha, Ben terus meracik kopi yang rasanya sangat sempurna. Hingga orang yang meminumnya hanya bisa berucap, �Hidup ini sempurna�.

    Pengusaha tersebut juga menjanjikan uang Rp 50 juta untuk tantangan tersebut. Namun bukan karena itu Ben mau bekerja keras menerima tantangan si pengusaha. Karena kecintaanya terhadap kopi dan sifatnya yang pantang menyerah, Ben dengan gigih berjuang mencapai impiannya, menciptakan kopi sempurna. Ketika kedainya tutup, Ben sering meracik kopi hingga larut malam.

    Akhirnya kerja keras Ben terbayar. Kopi racikan yang ia namakan Ben�s Perfecto berhasil �menyempurnakan� hidup sang pengusaha. Kopi itu menghadirkan perasaan paripurna saat disesap, begitu nuansa yang dirasakan penikmat Ben�s Perfecto yang lahir dari kerja keras dan sikap pantang menyerah seorang barista.

    Kisah Ben yang ditulis dalam kumpulan cerita �Filosofi Kopi� oleh Dewi Lestari, memiliki benang merah dengan pengalaman sang penulisnya. Banyak pembaca karya Dee, sapaan karib Dewi Lestari, yang selalu menanyakan, �Apa resep bisa menjadi penulis dan menghasilkan karya yang disukai pembaca?�

    �Menulis, sesungguhnya merupakan karier panjang yang berjalan paralel dengan karier musik saya. Jadi tidak ada yang tidak ada bakat dan kemampuan yang tiba-tiba runtuh dari langit,� kata Dee, Rabu (9/11) lalu saat berbagi pengalamannya di Gedung KPK, Jakarta.

    Sama halnya dengan Ben, Dee menekuni dunia tulis menulis sejak lama. Kerja keras adalah pesan yang senada dengan Filosofi Kopi. Pesan universal yang berlaku bagi pekerjaan apapun dan bidang manapun.

    �Tidak ada pekerjaan sulit, yang ada hanya pekerjaan kecil tetapi dilakukan dengan setia,� ujarnya.

    Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Biro Humas Yuyuk Andriati Iskak mengatakan, pelajaran yang dibagi dalam sesi berbagi itu merupakan pesan antikorupsi yang penting bagi pegawai KPK. Nilai kerja keras yang merupakan salah satu nilai antikorupsi, adalah proses yang akan bermuara pada hasil yang optimal.

    �Untuk menjaga kinerja KPK yang prima, tentu saja diperlukan kerja keras semua unit kerja untuk mencapai tujuan bersama yang lebih besar,� katanya. (dorang)

    Sumber: kpk.go.id



    Berita Terkini

    20 April 2017

    Advertorial