beritanusantara.co.id   »   Sejarah dan Budaya

HUT Minahasa

Oleh: David Tulaar - dari �Minahasalogi�

Donny Turang 18 February 2017, 12:32


Yang patut dicatat dua peristiwa besar yang turut menandai kebangkitan Minahasalogi di era 1980-an, yaitu:

Pelaksanaan Seminar Penentuan Hari Jadi Daerah Minahasa di Tondano, 24-27 Mei 1982

Seminar dalam rangka perayaan Yubileum 50 tahun GMIM Bersinode di Manado, 8-10 Oktober 1984.

Selain menjadi ajang temu wicara para pakar, kedua acara ini juga meninggalkan banyak monografi yang sangat bermanfaat bagi studi ke-Minahasaan. Sayangnya, hanya materi-materi seminar di Tondano yang didokumentasikan sebagai satu kumpulan �Materi Penunjang�, sedangkan bahan-bahan seminar di Manado harus dicari pada koleksi-koleksi pribadi.

Kalau di seminar di Tondano ada pemakalah seperti H.M. Taulu dan Noldy Ch. Kumaunang, dari seminar di Manado ada nama-nama seperti E.K.M. Masinambow, O.E.Ch. Wuwungan dan Jan van Paassen.

Juga karya-karya lepas tokoh-tokoh ini perlu didata dan diarsipkan dengan baik, karena merupakan bagian dari kekayaan studi Minahasalogi.

Sebagaimana diketahui, sebagai hasil �politis� dari seminar penentuan hari jadi daerah Minahasa itu, ditetapkanlah tanggal 5 November 1428 sebagai hari jadi Minahasa. Sehingga, tepat pada tanggal 5 November 1983, HUT Minahasa ke-555 dirayakan secara meriah.

Penentuan tanggal 5 November mempunyai arti simbolis dan merujuk pada tanggal wafatnya lahirnya(�) Oom Sam Ratulangi. Tetapi mengapa tahun 1428 yang ditetapkan, sampai sekarang belum jelas benar alasannya. Mungkin para pelaku sejarah yang terlibat pada waktu itu boleh membantu dalam menjawab pertanyaan terbuka ini. Yang pasti, antara proses seminar dan hasil �politis� penentuan hari jadi itu ada kesenjangan historis dan analitis yang masih perlu dijembatani.

(�) Korreksi atas perhatian Adlin Lumempouw di buku tamu.

Sumber: theminahasa.net



Berita Terkini

20 April 2017

Advertorial