beritanusantara.co.id   »   Sejarah dan Budaya

Mengenal (Sedikit) Raja-Raja Bolaang-Itang (2)

JELAJAH SEJARAH MANADO

Donny Turang 21 August 2016, 04:00


Oleh: Adrianus Kojongian

(adrianuskojongian.blogspot.com)

Raja Daud Ponto termasuk salah seorang raja di Keresidenan Manado yang berkuasa paling lama, memerintah selama 32 tahun, hingga meninggal tahun 1864. Ia mempunyai dua putra. Jacobus Ponto yang tanggal 26 September 1850 diangkat menjadi Raja Siau menggantikan pamannya Nicolas Ponto; serta Israel Ponto (2) yang diangkat jadi Raja Bolaang-Itang menggantikannya sejak 29 Agustus 1864.

Masa pemerintahan Raja Israel Ponto, agama Islam tumbuh subur di Bolaang-Itang dengan kedatangan Imam Safi di bulan Juni 1870 yang bergiat memberikan pelajaran agama. Kemudian juga di tahun 1874 singgah Mohamad Amin, orang Arab yang datang dari Singapura.

Raja Bolaang-Itang berikutnya adalah Togupat Ponto, dilantik dengan kontrak tanggal 6 Oktober 1873 menggantikan Israel Ponto. Ia menjabat singkat sekali karena diberhentikan tahun 1874, berakibat untuk beberapa waktu terjadi kekosongan pemerintahan di Bolaang-Itang.

Baru di tanggal 7 Oktober 1875 Ali Padir Ponto dilantik resmi di Manado sebagai pengganti Togupat Ponto. Ini setelah Ali Padir Ponto meneken Akte van Verband dengan Residen Manado Mr.Samuel Corneille Jan Wilhelm van Musschenbroek. Beslit pengukuhan Ali Padir Ponto sebagai Raja dari Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge baru turun tanggal 25 Oktober 1876 bernomor 3.

Namun kemudian dengan berbagai tuduhan,dengan berpatokan kontrak 24 Januari 1857, Residen Manado pengganti Musschenbroek yakni Anthonie Hendrik Swaving mencopot jabatan Raja Ali Padir Ponto. Pencopotan oleh Swaving diperkuat keputusan Gubernur Jenderal van Lansberge tanggal 15 Maret 1877. Penggantinya baru diangkat tahun 1880.

Raja Bolaang-Itang terkenal berikutnya adalah Bondji Ponto. Ia meneken kontrak dengan Residen Manado Eeltje Jelles Jellesma 12 September 1895 dan tambahan kontrak 25 Juli 1897. Kontrak terakhir ditekennya 26 Maret 1901.

Raja Bondji terkenal sebagai pembaharu dengan membangun Komalig (istana) dan masjid. Sebuah sekolah didirikan pula dengan dipimpin guru N.L.Ponto. Lama memerintah, ia minta berhenti karena usia tua dan sakit. Resminya ia diberhentikan dengan hormat, berdasar beslit gubernemen 18 September 1906 nomor 10. Bersambung



Berita Terkini

20 April 2017

Advertorial